Sabtu, 16 Oktober 2010

Sejarah Perkembangan INTERNET

Tidak ada media dimasa lalu yang se-fenomenal internet. Lebih dari satu setengah miliar manusia online setiap harinya. Padahal, internet sebenarnya merupakan produk yang tidak disengaja. Pada awalnya, jaringan baru ini masih disebut dengan Arpanet. Jaringan ini hanya bisa diakses oleh kalangan militer dan badan riset tertentu saja. Namun, kemudian jaringan ini berkembang semakin luas. Berikut ini adalah sejarah perkembangan internet.

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.

Awal Internet Indonesia

Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).


  • Dasar-dasar internet (1964)

Dalam karya ilmiahnya yang berjudul "On Distributed Communication", Paul Baran meletakkan dasar-dasar teoritis internet.

  • Pionir internet (1969)

Amerika Serikat melakukan riset besar untuk pertama kalinya. Arpanet muncul online. Jaringan ini masih menghubungkan empat lembaga riset satu sama lain.

  • Standar jaringan baru (1978)

Diperkenalkannya protokol IPv4 yang masih digunakan sampai saat ini. Dengan protokol ini, komputer dapat diidentifikasi berdasarkan alamat IP.

  • Pengiriman email (1984)

Pada 2 Agustus 1984, platform Amerika CSNET mengirim pesan teks pertama ke Jerman. Penerimanya adalah ahli informatika Werner Zorn dari Universitas Karlsruhe.

  • Internet relay chat (1988)

Mahasiswa Finlandia Jarkko Oikarinen menyampaikan ide chatting di internet. Sistem pertama muncul pada tahun 1981 dalam jaringan komputer BITNET.

  • ISDN dan interface WWW (1989)

ISDN menjadi highlight pada CeBIT. Pengiriman data 64 Kbit/s memerlukan biaya 75 D-Mark. Ahli informatika asal Inggris Tim Berners-Lee merupakan penemu dari internet modern. Ia mengembangkan HTML, layanan World Wide Web dan Web Server pertama.

  • Internet dibuka (1990)

Jaringan Arpanet yang semakin usang akhirnya overload dan dinonaktifkan. NSF-NET (National Science Foundation) mengambil alih jaringan ini dan untuk pertama kalinya membuka jaringan internet untuk kegiatan komersial.

  • Netscape navigator (1994)

Browser berbasis pada Mosaic ini menawarkan beragam kemudahan untuk browsing di internet dan dalam setahun menjadi produk yang mendominasi.

  • Online shop (1995)

Toko pertama yang dapat diakses online antara lain toko buku online Amazon yang saat itu masih kecil. Sekarang, perusahaan ini menghasilkan omzet sebesar 15 miliar dolar AS.

  • Mesin pencari (1998)

Pada taun 1998, internet sudah sudah diramaikan oleh beberapa mesin pencari, antara lain Yahoo dan AltaVista. Kemudian, Google muncul dan sekarang peusahaan ini menjadi merk termahal didunia.

  • Online auction dan DSL (1999)

Pemburu barang murah dan private seller bertemu di internet. eBay online di Jerman, perusahaan ini mengambil alih rumah lelang Alando. Telekom pertama kalinya menawarkan akses DSL untuk kota-kota besar, antara lain Berlin dan Munchen. Transmisi data maksimal mencapai 768 Kbit/s

  • Booming dotcom (2000)

Perusahaan baru bermunculan dimana-mana, saham diburu. Perusahaan tidak dapat meraih keuntungan besar yang diharapkan. Pasar yang baru inipun kolaps.

  • Peer to peer (2001)

Filesharing mulai diminati. Jumlah pengguna pada bursa pertukaran file Napster mencapai 60 juta. Gugatan hukum pertama menghancurkannya dan layanan ini pun di tutup.

  • Online game (2004)

World of Warcraft memunculkan ranah game online ke permukaan. Sekarang, game ini memiliki 12 juta subscriber diseluruh dunia.

  • web 2.0 (2005)

Homepage statik tidak lagi menarik dan digantikan dengan internet yang lebih interaktif. Website seperti YouTube, studiVZ, dan Wikipedia menjadi highlight di internet.

  • Mobile internet (2007)

Apple iPhone pertama kalinya menunjukkan bahwa surfing melalui ponsel juga menyenangkan. Produsen lain mengikuti dan mobile internet menjadi populer

  • Internet masa depan (2009 - ...)

Selalu Online. Webciety : ponsel terhubung ke internet secara permanen. Bahkan perangkat TV menyediakan koneksi internet. IPTV perlahan akan menggantikan perangkat TV klasik. Dengan teknologi Cloud Computing, software dapat diletakkan di internet dan diakses oleh pengguna dimana saja.

wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar